Kelir, Banyuwangi – Untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja aparatur desa, Pemerintah Desa Kelir (Pemdes Kelir) mengikuti Pelatihan Penguatan Aparatur Desa dalam rangka Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa (P3PD). Pelatihan ini diselenggarakan di Suites Hotel Surabaya pada 30 September hingga 3 Oktober 2024, dengan tujuan memperkuat kapasitas dan profesionalitas aparatur pemerintahan desa di seluruh Jawa Timur.
Pelatihan ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai desa di Jawa Timur. Para peserta diberikan berbagai materi yang relevan untuk mendukung peningkatan kualitas pelayanan di desa, termasuk materi terkait pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pembangunan desa berkelanjutan, serta strategi inovatif untuk menghadapi tantangan desa, seperti pengelolaan sampah dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan di Suites Hotel Surabaya mulai tanggal 30 September hingga 3 Oktober 2024. Berbagai sesi pelatihan disiapkan dengan mendatangkan narasumber yang kompeten di bidang pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat.
Salah satu momen penting dalam pelatihan ini adalah ketika Kepala Desa Kelir, Bapak Moh. Indra Fajar Aulia, S.Tr.P, berkesempatan untuk mempresentasikan kondisi dan perkembangan Desa Kelir, terutama terkait inovasi desa dalam upaya mencapai “zero trash village” atau nol sampah. Desa Kelir saat ini sedang melakukan berbagai upaya pengelolaan sampah yang lebih baik guna menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Selain itu, Bapak Fajar juga membahas BUMDes Desa Kelir, yang kini telah berbadan hukum dan terus berkembang dengan baik.
Pada hari pelatihan ketiga terkait materi BUMDes, juga menyampaikan tentang BUMDes Desa Kelir yang sudah berbadan hukum dan produktif dalam menjalankan berbagai lini usaha seperti HIPPAM, jasa pembayaran, dan peternakan yang mendapatkan atensi baik dari peserta lain, bahkan tertarik untuk melakukan studi tiru di Desa Kelir.
Presentasi Bapak Fajar mendapat sambutan positif dari para peserta pelatihan. Mereka tertarik untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana Desa Kelir mengelola BUMDes yang sukses dalam berbagai sektor, seperti pengelolaan air bersih melalui HIPPAM, layanan pembayaran online, hingga unit peternakan yang semakin produktif. Beberapa peserta bahkan menyatakan keinginan mereka untuk melakukan studi tiru ke Desa Kelir guna mengadopsi praktik-praktik terbaik yang diterapkan oleh desa tersebut.
Selain materi-materi substantif, pelatihan ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk membangun jejaring, bertukar ide, dan berbagi pengalaman terkait pengelolaan desa. Peserta dari berbagai kabupaten di Jawa Timur hadir dengan berbagai latar belakang dan tantangan yang dihadapi di desa masing-masing, menjadikan pelatihan ini lebih dinamis dan kaya diskusi.
Ada hal menarik lainnya yang terjadi selama pelatihan. Di akhir kegiatan, Bapak Fajar, yang dikenal sebagai kepala desa muda dan inovatif, menjadi pusat perhatian peserta lain dan para pemateri. Banyak peserta dari kabupaten lain yang mengajak berfoto bersama dan memberikan apresiasi atas inovasi yang telah dijalankan di Desa Kelir.
Ada yang unik dialami Pak Kades saat pelatihan akan berakhir. Banyak peserta dari kabupaten lain dan salah satu pemateri mengajak foto bersama Pak Kades muda dari Desa Kelir. Selama pelatihan berlangsung, Pak Kades Kelir mendapat julukan baru Reza Rahardian karena penampilannya yang mirip dengan aktor terkenal tersebut.
Pelatihan ini diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi Desa Kelir. Aparatur desa yang telah mengikuti pelatihan diharapkan mampu menerapkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh, sehingga bisa meningkatkan kinerja pemerintah desa, khususnya dalam pelayanan publik dan pengelolaan BUMDes yang lebih profesional dan berkelanjutan.
Pemdes Kelir terus berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia di desa. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan Desa Kelir semakin siap menghadapi tantangan di masa depan dan terus berinovasi untuk kesejahteraan masyarakat. (Musolli – Jurnalis Desa)