Sosialisasi Ketahanan Psikis Anak terhadap Perundungan Oleh Mahasiswa KKN IAI Ibrahimy Genteng

  • Whatsapp

Kelir, Banyuwangi – Pada Hari Sabtu, (3/8/24), para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Institut Agama Islam Ibrahimy Genteng Banyuwangi telah mengadakan sosialisasi penting mengenai ketahanan psikis anak terhadap perundungan di SDN 2 Kelir, Dusun Pekarangan, Desa Kelir. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan strategi kepada anak-anak serta guru dalam menghadapi dan mencegah perundungan di lingkungan sekolah.

Sosialisasi dimulai dengan pengenalan tentang apa itu perundungan, jenis-jenisnya, serta dampak negatif yang dapat ditimbulkan. Mahasiswa KKN juga menjelaskan bahwa perundungan bisa berupa fisik, verbal, atau bahkan digital melalui media sosial. Anak-anak diberikan contoh-contoh nyata agar mereka lebih mudah memahami dan mengidentifikasi perundungan di sekitar mereka.

Selanjutnya, mahasiswa KKN juga telah memberikan strategi dan langkah-langkah yang dapat diambil oleh anak-anak jika mereka mengalami atau menyaksikan perundungan. Beberapa strategi yang diajarkan antara lain:

1. Menghindari konfrontasi fisik: Anak-anak diajarkan untuk menjauh dari situasi yang berpotensi menimbulkan perundungan fisik.
2. Berbicara dengan orang dewasa yang dipercaya: Mereka dianjurkan untuk selalu melaporkan kejadian perundungan kepada guru, orang tua, atau pihak yang berwenang.
3. Membangun kepercayaan diri: Melalui kegiatan permainan dan simulasi, anak-anak diajak untuk mengembangkan rasa percaya diri dan keberanian untuk berbicara.
4. Mendukung teman yang menjadi korban: Anak-anak diajarkan untuk saling mendukung dan tidak menjadi penonton pasif saat melihat perundungan.

Selain memberikan edukasi kepada anak-anak, sosialisasi ini juga menekankan pentingnya peran guru dan orang tua dalam mencegah dan menangani perundungan. Guru-guru SDN 2 Kelir juga diberikan tips dan cara untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung bagi semua siswa. Orang tua juga diingatkan untuk selalu berkomunikasi dengan anak-anak mereka dan memantau perubahan perilaku yang mungkin menjadi tanda adanya perundungan.

Disisi lain, kegiatan sosialisasi ini juga mendapatkan respons positif dari para siswa dan guru SDN 2 Kelir. Anak-anak tampak antusias mengikuti setiap sesi dan aktif bertanya. Guru-guru tersebut juga menyatakan dukungannya terhadap upaya pencegahan perundungan ini dan berharap dapat terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.

Dengan adanya sosialisasi ketahanan psikis anak terhadap perundungan ini, diharapkan anak-anak SDN 2 Kelir dapat lebih waspada dan tanggap dalam menghadapi perundungan. Semoga kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam membangun generasi muda yang berani, percaya diri, dan memiliki rasa empati yang tinggi terhadap sesama. (Musolli – Jurnalis Desa dan Lauryan JMDN)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *