Banyuwangi – Desa Kelir, sebuah desa kecil yang terletak di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, baru-baru ini telah menyaksikan momen bersejarah dengan dimulainya proses pembongkaran Masjid Husnul Ma’ab pada hari Minggu, 04 Agustus 2024.
Masjid yang telah berdiri selama beberapa dekade tersebut sebenarnya merupakan tempat ibadah yang penuh kenangan bagi masyarakat desa, meskipun begitu kini masjid itu harus dibongkar untuk memberi jalan bagi pembangunan masjid yang baru dan lebih besar.
Masjid Husnul Ma’ab tersebut dibangun pada tahun 1920-an oleh para pendahulu Desa Kelir dengan bergotong royong dan semangat kebersamaan. Selama bertahun-tahun, masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial, mulai dari shalat berjamaah, pengajian, hingga perayaan hari besar Islam. Masyarakat Desa Kelir sendiri diketahui memiliki banyak kenangan indah terkait dengan masjid ini, sehingga keputusan untuk membongkarnya bukanlah hal yang mudah.
Alasan Pembongkaran dan Rencana Pembangunan Baru
Keputusan untuk membongkar Masjid Husnul Ma’ab didasari oleh beberapa alasan penting, antara lain:
1. Kapasitas Masjid:Dengan jumlah penduduk yang terus bertambah, kapasitas Masjid Husnul Ma’ab tidak lagi memadai untuk menampung jamaah yang datang beribadah, terutama pada saat shalat Jumat dan shalat Idul Fitri.
2. Kondisi Bangunan:Bangunan masjid yang sudah tua mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan dan memerlukan perbaikan yang signifikan. Renovasi saja tidak cukup untuk mengatasi masalah struktural yang ada.
3. Fasilitas yang Kurang Memadai:Masjid baru akan dilengkapi dengan fasilitas yang lebih lengkap, seperti ruang wudhu yang lebih nyaman, aula serbaguna, dan ruang kelas untuk kegiatan pendidikan agama.
Rencana pembangunan masjid baru untuk menggantikan Masjid Husnul Ma’ab sendiri, sebenarnya telah dirancang jauh-jauh hari dengan seksama oleh tim arsitek dan panitia pembangunan masjid. Desain baru masjid, nantinya akan mencerminkan arsitektur modern yang tetap mempertahankan nuansa Islami dan kearifan lokal. Pembangunan ini diharapkan dapat menjadi simbol kemajuan dan semangat gotong royong masyarakat Desa Kelir.
Proses pembongkaran Masjid Husnul Ma’ab ini, rencananya akan dimulai pada awal Agustus 2024, dengan melibatkan tim profesional yang berpengalaman. Masyarakat desa juga turut serta dalam proses ini, baik sebagai bentuk dukungan moril maupun dalam bentuk tenaga. Meskipun penuh dengan rasa haru, semangat kebersamaan tetap terjaga selama proses pembongkaran berlangsung.
Sementara itu, persiapan untuk pembangunan masjid baru juga telah dimulai. Panitia pembangunan telah menggalang dana dari berbagai sumber, termasuk donasi dari masyarakat desa, para perantau, serta bantuan dari pemerintah dan lembaga sosial.
Targetnya, pembangunan masjid baru untuk menggantikan Masjid Husnul Ma’ab tersebut, diusahakan agar dapat selesai dalam waktu satu tahun, sehingga masyarakat Desa Kelir dapat segera menikmati fasilitas ibadah yang lebih baik.
Masyarakat Desa Kelir menyambut pembongkaran Masjid Husnul Ma’ab dengan harapan baru. Mereka berharap, masjid baru yang akan dibangun tersebut, nantinya akan dapat menjadi pusat kegiatan keagamaan yang lebih besar dan lebih nyaman, serta dapat menampung lebih banyak jamaah.
Selain itu, masjid baru yang akan dibangun tersebut, juga diharapkan nantinya akan dapat menjadi tempat yang mendukung berbagai kegiatan sosial dan pendidikan, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat desa.
Dalam suasana yang penuh dengan harapan, masyarakat Desa Kelir terus berdoa agar proses pembangunan masjid baru dapat berjalan lancar dan selesai sesuai rencana. Mereka juga berkomitmen untuk terus bergotong royong dan bekerja sama demi terwujudnya masjid baru yang akan menjadi kebanggaan Desa Kelir.
Pembongkaran Masjid Husnul Ma’ab memang menjadi momen yang penuh emosi, namun dengan semangat kebersamaan dan doa yang tulus, masyarakat Desa Kelir yakin bahwa perubahan ini akan membawa kebaikan dan berkah bagi desa tercinta. Semoga masjid baru yang akan dibangun dapat menjadi tempat ibadah yang membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi semua. (Musolli – Jurnalis Desa)